DOMPET SOSIAL MADANI

Muharram Ceria: Perbarui Semangat Berbagi Hadirkan Bahagia untuk Yatim dan Dhuafa

Muharram bukan sekadar tanda pergantian tahun dalam kalender Hijriyah. Ia adalah momen pembuka harapan dan ladang amal yang luas. Bulan ini memiliki makna spiritual yang istimewa dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik puasa setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yaitu bulan Muharram.” (HR. Muslim).

Selain berpuasa, Muharram juga menjadi waktu yang mulia untuk memperbanyak amal sosial, termasuk menyantuni anak yatim dan kaum dhuafa.

Dompet Sosial Madani (DSM) memaknai bulan ini sebagai waktu terbaik untuk menyebar kebaikan dan kepedulian. Melalui program “Muharram Ceria,” DSM akan mengajak 100 anak yatim dan dhuafa di Bali menikmati liburan edukatif yang selama ini hanya mereka impikan. Program ini akan berlangsung di kawasan pesisir Serangan, Denpasar. Di sana, anak-anak akan diajak mengunjungi pusat konservasi penyu, mengenal ekosistem laut, dan ikut melepas tukik ke alam bebas.

Sebagian besar dari mereka belum pernah liburan. Beberapa anak baru kali ini meninggalkan lingkungan rumah yang sempit dan padat. Bagi mereka, “liburan” hanyalah cerita—entah dari televisi tetangga atau kisah teman di sekolah. Keterbatasan membuat kegiatan seperti ini nyaris mustahil terwujud.

Muharram Ceria bukan sekadar jalan-jalan. Ini adalah bentuk kasih sayang yang nyata. Sebuah ajakan untuk menjadikan anak-anak yatim dan dhuafa merasa layak untuk bahagia. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an:


……..mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang anak-anak yatim. Katakanlah, “memperbaiki keadaan mereka adalah baik…….” (QS. Al-Baqarah: 220)

Ayat ini mengajarkan bahwa memperhatikan anak yatim bukan hanya soal memberi uang. Lebih dari itu, kita diminta untuk memperbaiki kondisi mereka—baik secara psikologis maupun sosial. Memberi pengalaman yang menyenangkan bisa menumbuhkan kembali semangat dan percaya diri mereka, yang sering hilang karena kemiskinan dan kehilangan orang tua.

Program ini juga mengandung nilai edukasi. Anak-anak diajak mengenal pentingnya menjaga lingkungan dan hewan laut. Mereka belajar tentang daur hidup penyu, pentingnya pelestarian, dan tanggung jawab manusia sebagai khalifah di bumi. Saat mereka melepas tukik ke laut, itu bukan hanya kegiatan seru—itu simbol harapan.

DSM percaya bahwa kebahagiaan mereka adalah tanggung jawab kita bersama. Mungkin, bagi kita, satu hari liburan terasa biasa saja. Tapi bagi mereka, ini bisa jadi pengalaman yang tak terlupakan sepanjang hidup. Karena itu, kami mengajak Sobat Baik untuk ikut ambil bagian dalam program ini. Bersama, kita bisa menciptakan momen berharga bagi mereka.

Berbagi tidak harus menunggu kaya. Rasulullah SAW bersabda:


“Orang yang mengurus anak yatim, baik anaknya sendiri atau anak orang lain, maka aku dan dia akan berada di surga seperti ini,” sambil beliau mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah, lalu merenggangkannya sedikit. (HR. Bukhari)

Mari kita isi bulan Muharram ini dengan kebaikan. Jadikan ia sebagai awal baru. Bukan hanya untuk diri kita, tapi juga untuk mereka yang hidup dalam kekurangan.

Sobat, kebahagiaan itu menular. Satu senyum anak yatim dan dhuafa akan menerangi hati yang mungkin sedang redup (Ham)

Ikuti Kami