DOMPET SOSIAL MADANI

Bangsa Tamak Perusak Perdamaian

Oleh. Andy Krisna

Kejahatan kemanusiaan dengan dalih mempertahankan negara, telah menggoyak perdamaian dunia. Sampai saat ini, belum ada satu negara pun yang mampu menghentikan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) oleh Israel. Lembaga internasional tidak berdaya. Lobi-lobi Yahudi gencar mempengaruhi kebijakan Amerika. Dukungan Amerika memberikan keleluasaan bagi Israel untuk terus menyerang Palestina.

Sejak Israel melakukan serangan ke Palestina pada bulan Oktober 2023 hingga hari ini, korban jiwa terus bertambah. Media Al Jazeerah (24/06) menyebutkan warga Palestina yang terbunuh akibat kekejaman Israel, mencapai 55.998 jiwa. Termasuk nasib anak-anak menjadi korban kebiadaban Israel. Harta benda luluh lantak, kenangan indah menjadi pahit penuh duka.

Surat perintah yang dikeluarkan International Criminal Court (ICC) untuk menangkap Benjamin Netanyahu dan Yoav Galant sebagai penjahat perang, sedikit pun tidak menyurutkan langkah Israel untuk terus melakukan kejatan perang, berupa pembunuhan, penyiksaan, hingga menjadikan kelaparan sebagai metode perang dengan memutus suplai logistik bantuan.

Meluasnya serangan Israel ke Iran, bukan berarti invasi Israel ke Palestina berhenti. Genosida akan tetap berlangsung. Kerusakan terus terjadi di setiap sudut Palestina. Saat Amerika menyerang Iran, Israel memanfaatkan kesempatan tersebut untuk membantai warga Gaza, Palestina.

Kekejian yang dilakukan kepada warga Palestina, menegaskan Israel sebagai bangsa tamak, merusak perdamaian dunia. Sejarah mengingatkan, dahulu Yahudi diusir Jerman. Bangsa Yahudi migrasi ke Palestina untuk mengungsi, meminta bantuan bangsa Palestina. Hari ini mereka ingin mengambil semua hak hidup Palestina. Watak orang-orang Yahudi digambarkan dalam Al-Quran surat Al Baqarah ayat 96:

“Dan sungguh, engkau (Muhammad) akan mendapati mereka (orang-orang Yahudi), manusia yang paling tamak akan kehidupan (dunia), bahkan (lebih tamak) dari orang-orang musyrik. Masing-masing dari mereka, ingin diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu tidak akan menjauhkan mereka dari azab. Dan Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.”

Semoga Palestina dikuatkan menghadapi bangsa yang tamak. Berharap Palestina mendapatkan kembali hak untuk Merdeka. Hak untuk hidup lebih layak.

Ikuti Kami