DOMPET SOSIAL MADANI

Ramadhan Bersama, Ke Surga Bersama

Ramadhan memiliki kenangan yang tidak terlupakan. Banyak kegiatan atau aktivitas yang dilaksanakan bersama, entah dengan keluarga atau sanak saudara, yang tidak bisa tergantikan atau bisa terulang. Oleh karena itu, banyak yang memanfaatkan momentum ramadhan. Menjadi kesempatan untuk mendekatkan hubungan, baik sesama manusia dan atau kepada Tuhan yang menciptakannya. 

Sobat, tahukah Anda. Kenangan dan kebersamaan kita ketika ramadhan ternyata bisa dikekalkan. Sejumlah ulama salaf menegaskan bahwa di antara kebahagiaan umat Islam kelak di surga adalah bertemu kembali dengan keluarga yang dia cintai di dunia. Hal ini setelah mereka mendapatkan rahmat Allah SWT dan syafaat Rasulullah SAW. 

“Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.” (QS At-Thur: 21).

Salah seorang sahabat Rasul, Ibnu Abbas pernah menjelaskan ayat ini. Beliau berpendapat bahwa Allah SWT akan mengangkat derajat keturunan seorang mukmin meskipun berbeda tingkat amalnya sebagai pelipur lara baginya. Menurut kami, pendapat dari Ibnu Abbas sesuai dengan janji Allah SWT yang ada dalam surat Ar’Rad ayat 23.

“(yaitu) surga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya dan anak cucunya.”

Dalam kitab Tafsir Al-Qur’an Al-Adhim, Ibnu Katsir menjelaskan maksud dari ayat ini, bahwa Allah SWT akan mengumpulkan orang-orang mukmin dengan orang yang mereka cintai dari bapak, istri, dan anak-anak, yang memang pantas masuk surga sebagai pelipur lara baginya.

Bahkan dia akan mengangkat derajat keluarganya yang dalam level rendah itu menjadi level tinggi, tanpa mengurangi derajat seorang mukmin yang tinggi tersebut, sebagai anugerah dari Allah SWT. 

Dari pelbagai keterangan di atas. Cukup jelas jika ternyata kita bisa masuk surga bersama keluarga. Maka perlu persiapan agar kita bisa ke surga bersama. Momentum ramadhan setidaknya menjadi langkah yang tepat untuk mencapai tujuan mulia tersebut. Persiapan yang matang perlu dilaksanakan

Pertama, tentu saja berpuasa. 

“Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala, akan diampuni dosanya yang telah lalu, dan barangsiapa shalat di malam lailatul qadar karena iman dan mengharapkan pahala, akan diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah).

Kedua, menjalankan sholat tarawih dan qiyamul lail.

“Barangsiapa sholat malam di bulan Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah).

Ketiga, membaca dan mempelajari Al-Qur’an.

“Malaikat Jibril mengajarkan Al-Qur’an kepada Nabi shallallahu’alaihi wa sallam setiap tahun (di bulan Ramadhan) satu kali, kemudian Malaikat Jibril mengajari beliau di tahun wafatnya beliau sebanyak dua kali. Dan beliau beri’tikaf setiap tahun 10 hari (akhir Ramadhan), kemudian beliau beri’tikaf 20 hari di tahun beliau wafat” (HR. Al-Bukhari).

Keempat, meningkatkan sedekah.

“Rasulullah SAW adalah orang yang paling dermawan, dan beliau semakin dermawan di bulan Ramadhan saat Jibril menemui beliau, dan Jibril menemui beliau setiap malam Ramadhan untuk mengajarkan kepada beliau Al-Qur’an, maka Rasulullah ketika itu lebih baik dalam melakukan setiap kebaikan daripada angin yang berhembus” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Sobat baik, banyak ibadah yang bisa dilaksanakan ketika ramadhan. Termasuk Dompet Sosial Madani yang berusaha memfasilitasi kebaikan-kebaikan sosial Anda. Banyak program kepedulian yang akan membahagiakan. Seperti buka puasa pelosok, sahur berkah, kado spesial lebaran, belanja ceria, THR guru ngaji, sedekah Al-Qur’an dan zakat fitrah.

Mari jalankan ramadhan bersama ke surga bersama. (ham)

Ikuti Kami