Geliat ekonomi Bali selain wisata juga ditopang dari peternakan. Salah satunya ternak sapi di Bali hanya ada satu jenis sapi, jenis tersebut bernama Bos Sondaicus (Sapi Bali)
Sapi jenis lain tidak sembarangan bisa masuk ke daerah Bali. Kebijakan ini diterapkan untuk menjaga pelestarian dan kemurnian sapi bali sebagai plasma nutfah (sifat keturunan tumbuhan atau hewan).
Sapi Bali diminati oleh para pequrban, karena tulang lebih kecil dan daging pun lebih tebal Secara harga cukup terjangkau. Bagi pedagang bakso di Bali, daging ini dipilih karena memiliki aroma kaldu yang kuat.
Meski konsumsi daging sapi tidak terlalu tinggi dan disaat pariwisata juga sedang lesu. Para peternak dan pedagang bakso sapi di Bali tetap eksis. Serta permintaan sapi di Bali, terutamanya pada momen hari raya qurban bisa terbilang sangat tinggi. Baik daerah Bali itu sendiri ataupun daerah luar Bali.
Dalam ibadah qurban tidak hanya menjadi momentum spiritual umat muslim setiap tahun (tanda rasa syukur). Lebih dari itu, ibadah qurban memberi peluang untuk mendapatkan manfaat ekonomi bagi peternak sapi Bali.
Qurban yang Anda tunaikan menguatkan masyarakat Bali. Dimana meningkatkan gizi penerima manfaat yang mengonsumsi daging qurban. Serta menggerakkan ekonomi peternak Bali melalui pemberdayaan dan muamalah. Seperti kata para sesepuh dahulu, setiap keluarga di Bali pasti memiliki ternak sapi Bali. Sebab sebagai usaha utama atau investasi yang mudah dicairkan.
Bagi sobat sekalian yang memiliki kelebihan rezeki. janganlah ragu untuk berbagi atau berqurban di Bali. Semoga ekonomi dan wisata di Bali segera meningkat kembali dan juga kesehatan gizi masyarakat di Bali pun tetap terpenuhi.
Penulis : Andy krisna
Menu