DOMPET SOSIAL MADANI

Perlakukan Hewan Qurban dengan Ihsan

Oleh : Drh. Mas Djoko Rudyanto, MS

Persyaratan pelaksanaan qurban yang perlu diperhatikan, a.l: niat, pelaku pengqurban, hewan yang diqurbankan, waktu pelaksanaan, perebahan dan syarat penyembelihan secara syar’i. Berqurban tanpa niat bukan ibadah, melainkan menjadi sembelihan biasa. Pelaku pengqurban adalah muslim, dewasa atau kanak-kanak. Niat qurban bisa sendiri untuk yang dewasa atau diwakilkan, jika masih kanak-kanak. Hewan yang di qurbankan berupa 1 ekor kambing untuk 1 orang/keluarga, 1 ekor onta dan sapi untuk 7 orang/keluarga. Umur untuk onta 5 tahun atau lebih, sapi 2,5 tahun atau lebih, kambing 1,5 tahun atau lebih. Kondisi kesehatan, sempurna tanpa cacat yang dapat mengurangi kualitas daging. Waktu pelaksanaan pada tanggal 10-13 Dzulhijah.

Persyaratan perebahan dan penyembelihan hewan: muslim dewasa, sehat jasmani dan rohani, mampu, dan mengetahui tata cara penyembelihan yang sah menurut syar’i, di antaranya: hewan masih hidup dan sempurna kondisinya; perebahan ternak harus berlandaskan pada kesejahteraan hewan (animal welfare) atau secara ihsan Berkaitan dengan ihsan, yang perlu diperhatikan, a.l: pisau atau golok dan standar kesejahteraan hewan. Pisau atau golok sembelihan harus benar-benar tajam. Kesejahteraan hewan yang harus diterapkan pada ternak qurban, a.l: bebas dari rasa lapar, haus dan malnutrisi; bebas dari rasa tidak nyaman; bebas dari rasa sakit, cedera, dan penyakit; bebas dari rasa takut dan tertekan; bebas untuk menampilkan perilaku alaminya.

Tanda-tanda stres pada ternak sebelum disembelih, a.l: bersuara, gelisah dengan banyak pergerakan, tidak mau bergerak saat akan digiring, peningkatan ekskresi tubuh (kencing), akan berbaring ketika masuk ke lingkungan yang baru.

Jadi, perlu pemahaman prinsip kesejahteraan hewan, kondisi fisik dan   perilaku hewan, pemeriksaan hewan sesuai dengan prinsip kesejahteraan hewan, persyaratan sarana dan prasarana dan kesesuaian tata lingkungan. Jika sudah memahami perilaku ternak, maka kita dapat mengurangi tingkat stress, memudahkan penanganan, pertimbangan desain lingkungan, keselamatan petugas yang menangani dan dapat menjalankan kesejahteraan hewan. Hindari perlakuan terhadap ternak qurban berupa pemukulan dengan kayu, menarik ekor, menarik hidung dengan tali, melakukan lecutan. Proses perebahan, ternak jangan ditarik secara paksa, tetapi dapat menggunakan metode ROPE atau metode BURLEY. Saat merebahkan sapi, jangan digunakan tali plastik, karena dapat melukai kulit dan ini menyimpang kesejahteraan hewan. Saat perebahan, disunahkan menghadap qiblat. Oleh karenanya, jangan menarik ekor agar bisa menghadap qiblat

Metode  ROPE                               Metode  BURLEY

Tugas dari penyembelih (juleha-juru sembelih halal), paham terhadap lokasi penyembelihan dan bagian yang harus diputus. Lokasi penyembelihan lima jari dari pangkal leher dan memutus 6 saluran di bagian leher: saluran napas, saluran makan-minum dan 2 saluran darah kiri-kanan.

Qurban DSM klik Qurban di Bali

Ikuti Kami