“Dan bagi setiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (qurban), agar mereka menyebut nama Allah atas rezeki yang dikaruniakan Allah kepada mereka berupa hewan ternak. Maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan sampaikanlah (Muhammad) kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)” (Q.S Al-Hajj : 34)
Seringkali manusia terlena karena mendapatkan rezeki yang berlimpah. Perasaan bangga dan besar kepala tak terasa hinggap begitu saja. “Ah, ini semua berkat kerja keras saya”, “Barang ini laris, karena strategi marketing saya”, “Kalau tidak ikut arahan saya, bisnis ini pasti rugi”
Padahal banyak sekali faktor kesuksesan yang berperan dalam hidup. Namun, kita abai dan memilih untuk meninggikan diri. Menilai semua pencapaian tanpa campur tangan orang lain. Jika Anda sedang merasakannya, segeralah beristighfar.
Lalu apa hubungannya dengan qurban?
Rujukan peristiwa qurban yang paling umum adalah kisah Nabi Ibrahim AS dan putranya. Kisah tersebut mafhum kita dengar setiap momen Idul Adha mendekat. Tapi sejarah qurban, ternyata lebih tua daripada itu.
Surat Al-Maidah ayat 27 mengisahkan qurban dari anak-anak Nabi Adam AS. Menurut penjelasan Syekh Fakhruddin dalam Mafatih al-Ghaib. Qabil putra Nabi Adam AS, sebagai seorang petani mempersembahkan qurban berupa hasil bumi miliknya. Namun, hasil bumi yang ia persembahkan sangat buruk.
Di sisi lain, Habil putra Nabi Adam AS, sebagai seorang peternak, mempersembahkan qurban berupa seekor kambing terbaik. Allah SWT menerima qurban Habil dengan menurunkan api untuk menyambar hewan miliknya. Namun, qurban yang dipersembahkan oleh Qabil tidak mendapatkan respon dari-Nya
Dari kedua peristiwa bersejarah tersebut, kita dapat mengambil pelajaran. Sesungguhnya qurban dimaksudkan oleh Allah SWT untuk menguji hambanya. Apakah kita tergolong orang yang lebih cinta dunia atau perintah Rabb-Nya.
Nabi Ibrahim harus menekan perasaan sayang kepada putranya demi menjalankan perintah Allah SWT. Begitu pula Habil yang berusaha memberikan hewan terbaik untuk diqurbankan menurut perintah Sang Pencipta. Pengorbanan terbaik inilah yang kemudian diterima Allah SWT dan menjadi bukti ketakwaan manusia.
Sobat, rasa jumawa dan kecintaan pada dunia tidak berarti apa-apa. Tidak semua pencapaian yang ada berasal dari keringat kita. Ada jasa orang lain yang turut andil di sana. Oleh karena itu, bagi Anda yang mendapatkan rizki-Nya. Tunaikanlah qurban dari harta terbaik yang ada. Sebagai bentuk syukur dan berbagi pada sesama.
Dompet Sosial Madani sebagai lembaga yang bekerja demi kesejahteraan masyarakat, sudah menyiapkan pilihan qurban terbaik untuk Anda. Kelebihan berqurban di Dompet Sosial adalah;
1. Hewan sesuai syariat, sehat dan kesejahteraannya terjamin.
2. Pengemasan dengan besek bambu yang ramah lingkungan.
3. Penyaluran tepat sasaran hingga daerah pelosok
4. Mendapatkan laporan penyaluran dan sertifikat qurban.
5. Harga qurban termasuk sedekah tanaman buah senilai Rp. 50.000,-
6. Pengolahan daging qurban menjadi menu tradisional khas daerah
Mari tunaikan qurban terbaik kita dan menjadi manusia yang bertakwa di mata Allah SWT.
(Ham)