Sobat seperti yang kita ketahui sampah masih menjadi permasalahan yang terjadi di Indonesia dan menjadi negara kedua penyumbang sampah di dunia. Mirisnya sampah ini tidak hanya terdiri dari sampah plastik, melainkan sampah makanan.
Tercatat pada Food Loss and Waste (FLW) Indonesia menghasilkan sampah makanan sebesar 300 kg/tahun. Bisa dibayangkan berapa banyak sisa-sisa makanan yang terbuang dengan sia-sia. Padahal diluaran sana ada pula yang sangat kelaparan.
Alhamdulillah pada momen kali ini, tim DSM adakan agenda memasak bersama SOS Rescue Kitchen, yang berlokasi di Rumah Sanur Creative Hub. Agenda tersebut adalah bagian dari program dapur peduli.
Kegiatan ini dilakukan tim DSM beserta anak-anak RBA (rumah bakat anak), dengan dipandu langsung oleh Delmi, Head Chef SOS Rescue Kitchen. Keseruan dirasakan selama prosesi baik memasak maupun mengemas dengan diiringi alunan musik.
Tidak hanya sekedar memasak, akan tetapi juga belajar mengolah bahan makan lebih safety lagi. Baik dari teknik pemotongan, pencucian bahan. Bahkan pemasangan gas yang dialiri air. Agar udara gas yang setiap hari dipakai tidak membeku di dalam nya. Jadi gas tetap dingin serta juga akan mempengaruhi api yang keluar pada kompor. Proses pengairan air pada gas ini berlaku untuk semua jenis gas.
Tentunya acara ini tetap menerapkan protokol kesehatan dengan berjaga jarak dan menggunakan masker. Setelah prosesi memasak dan mengemas selesai dilanjutkan dengan prosesi penyaluran sebanyak 270 paket makan gratis kepada masyarakat yang terdampak covid-19.
Adapun isi dari paket nasi terdiri dari nasi, tahu, tempe, sayur dan lele yang jika dihitung dengan keseluruhan kaya akan protein. Lele ini merupakan hasil pemberdayaan anak RBA (rumah bakat anak).
Bagi sobat yang memiliki bahan pangan yang berlebih. Mari manfaatkan bersama DSM dengan program “Dapur Peduli”. Insya Allah bahan pangan tersebut tidak terbuang pecuma.
Ikuti terus program DSM melalui media sosail kami
LIve Sinergi DSM x SOS Rescue Kitchen